Wednesday, September 4, 2013

3H


Pernakah kalian menyesal setelah melakukan suatu tindakan? Ya, kita manusia kerap kali menyesal setelah melakukan suatu hal hingga munculkan sebuah pribahasa yang berbunyi "nasi telah menjadi bubur". Bagi saya pribahasa itu sangatlah tepat untuk mengambarkan bagaimana kita manusia terkadang begitu gegabah dalam mengambil sebuah keputusan atau melakukan suatu tindakan yang akhirnya membuat kita menyesal. Maka dari itu, kali ini saya akan menulis tentang 3H. Apa itu 3H dan apa hubungannya dengan pengambilan keputusan? 3H merupakan singkatan dari head, heart and hand yang artinya kepala, hati, dan tangan. Lalu, apa hubungan dari kepala, hati dan tangan dalam mengambil keputusan? Sering kali kita manusia apabila dihadapkan dengan suatu pilihan ataupun masalah sering bertindak gegabah dan akhirnya salah memilih jalan yang terbaik bahkan terkadang kita sebagai manusia telah merasa sombong dan merasa hebat hingga melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang. Untuk itulah kenapa saya memakai analogi 3H.

3H yang pertama ialah head atau kepala, disini kita sebagai manusia merupakan ciptaan Tuhan yang diberikan akal untuk berpikir, maka dari itu manfaatkanlah akal kita sebaik-baiknya apabila kita ingin mengambil keputusan ataupun melakukan suatu tindakan. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri kita sebagai manusia terkadang sering mengambil keputusan yang salah dan tidak baik hanya untuk mencapai tujuan kita. Akal adalah senjata yang paling mematikan yang dimiliki oleh manusia apabila tidak dipakai dan dimanfaatkan dengan baik.

Maka dari itu akhirnya kita membutuhkan "H" yang kedua yaitu heart atau hati. Selain dianugerahi dengan akal manusia memiliki alat berpikir yang kedua yaitu hati, hati bekerja dengan cara yang sedikit berbeda dengan akal. Apabila akal kita bekerja untuk mencari solusi yang paling efektif, efisien dan masuk akal . Maka hati kita diciptakan untuk bepikir dengan menggunakan perasaan, bagaimana kita melihat suatu hal dalam sudut pandang baik atau buruk. Dari kedua hal ini saya pernah mendengar suatu pepatah yang berbunyi "yang paling tepat mungkin saja yang terburuk, dan yang tidak tepat mungkin saja yang terbaik" Tekadang otak tidak bisa memiliki satu pola pemikiran yang sama dengan hati kita. Maka dari itu kita manusia diberi Tuhan kemampuan untuk mengolah keduanya agar bisa berjalan dengan baik. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, saya akan berpikir dan merasakan dengan pikiran dan hati bahwa setiap tindakan yang akan saya lakukan pasti memiliki sisi positif maupun sisi negatif maka dari itu, sebelum melakukan suatu hal saya biasanya akan melihat dahulu apa sisi positif yang saya dapat dan apakah saya mampu menanggulangi sisi negatifnya kelak? Apabila saya merasa sisi positif yang saya dapat menguntungkan saya dan saya pun bisa menanggulagi efek dari sisi negatif yang muncul maka saya akan melakukan hal tersebut. Namun, sebaliknya bila saya merasa tidak mampu menanggulagi sisi negatifnya maka saya akan menacari cara atau solusi lain. Ya, intinya saya akan berupaya agar isi kepala dan hati ini bisa sama mengatakan setuju untuk tindakan yang akan saya lakukan, karena apabila salah satu dari "mereka"tidak menyetujui maka saya yang akan menyesal di kemudian hari.

Kita telah sampai pada "H" yang terakhir, yaitu hand atau tangan. Mungkin akan ada banyak yang bertanya, apa hubungan kepala atau akal, hati atau perasaan dengan tangan? Disini tangan adalah simbol dari perbuatan karena hampir semua hal yang kita kerjakan akan berhubungan dengan tangan. maka dari itu "H" yang terakhir adalah hand atau tangan dimana semua tindakan kita dilakukan. Setelah dipikirkan dengan akal sehat, dicermati dengan perasaan maka suatu hal akan kita kerjakan. Inilah 3H yang dibutuhkan oleh semua manusia untuk mengambil sebuah tindakan agar tidak salah melangkah nantinya dan menyesal di kemudian hari.

Dart_leonhart

No comments:

Post a Comment