Saturday, June 29, 2013

Bangkit & Bergeraklah



sudah cukup banyak saya menulis di dalam blog saya yang berbahasa Inggris, kini saatnya saya menulis dalam blog saya yang berbahasa Indonesia. Bagi teman-teman yang membaca blog ini dan ingin melihat blog dalam bahasa Inggris silakan berkunjung ke libra-boy89.blogspot.com (sedikit promosi hehe...)
topik yang ingin saya angkat kali ini adalah tentang "CINTA INDONESIA". Banyak dari kita yang mengatakan kita cinta dengan negara ini, kita bangga menjadi BANGSA INDONESIA, dengan perkataan-perkataan tersebut mari kita sedikit berefleksi sejenak. Apa yang telah kita perbuat untuk NEGERA KITA ini? Apa yang telah kita lakukan untuk MEMBUKTIKAN kata-kata kita? Saya bisa berkata dari 1000 orang yang berkata 'saya cinta Indonesia' hanya 10 orang yang benar-benar membukltikan itu dengan tindakan nyata. TIdak setuju? Saya melihat hal ini berdsarkan fakta yang ada dan benar-benar terjadi di Indonesia, apabila kalian semua benar-benar cinta dengan Indonesia tentu kalian tidak akan membuat Indonesia menderita, sedih, ataupun dilecehkan oleh bangsa lain, akan tetapi mari kita lihat realita yang terjadi saat ini, saya akan memakai kasus yang baru-baru ini terjadi dimana terjadi demo hampir di seluruh provinsi di Indonesia hanya karena kenaikan BBM, mahasiswa terlibat baku pukul dengan aparat sampai-sampai ada yang masuk rumah sakit, untuk apa kita lakukan semua itu? Menunjukan bahwa kita cinta dengan Indonesia? TIDAK SAMA SEKALI! Dengan perbuatan anarkis seperti itu citra Indonesia di mata dunia justru akan tambah hancur dan mari kita lihat kondisi kontekstual saat ini tidak relevan lagi kita harus turun ke jalan sambil berteriak-teriak, ini bukan lagi di era 98 dimana semua golongan bisa bersatu menjadi satu suara. Lalu bagaimana caranya untuk menunjukan aksi protes kita?

 Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk menunjukan aksi protes kita ini salah satunya ya seperti yang saya lalukan saat ini menulis, atau bisa dengan cara lain dimana kita semua bisa berhenti memakai kendaraan bermotor dan menggantinya dengan sepeda dan berjalan kaki dan masih banyak lagi cara lainnya tanpa kita harus bertindak anarkis dan saling pukul. Ya, ini baru satu kejadian dari sekian banyak kejadian lainnya yang sering terjadi di Indonesia dan yang paling parah semua itu rata-rata dilakukan oleh generasi muda bangsa ini. Bagaimana kita bisa mengaku bahwa kita cinta dengan Indonesia apabila semua hal tersebut tidak dibuktikan dengan tindakan nyata? Tidak suka dengan mereka yang ada di pemerintahan yang ada saat ini bukan dengan berdemo apalagi sampai anarkis. akan tetapi dengan duduk yang manis di depan meja mu dan belajarlah yang baik, banyak membaca buku-buku tentang politik dan bentuk-bentuk kepemimpinan yang baik, lalu setelah lulus calonkan diri kalian untuk menjadi salah satu bagian dari pemerintahan dari sana baru kalian bisa merubah semua yang terjadi saat ini, apakah hanya dengan berteriak-teriak di jalan akan memperbaiki Indonesia? dan apakah kalian yakin bahwa dengan mengganti mereka dengan kalian generasi muda saat ini bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik? Apabila kalian terutama generasi muda benar-benar ingin menunjukkan kecintaan kalian pada tanah air ini sebenarnya kalian cukup melakukan hal-hal sederhana seperti, banyak-banyak membaca buku, mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif, rajin belajar, berbicara yang jujur dan terutama bagi pelajar serta mahasiswa tidak mencontek selama ujian berlangsung dan mencintai produk lokal. Dengan kalian melakukan hal tersebut tiap harinya, tanpa disadari kalian telah menunjukkan rasa cinta kalian terhadap Indonesia karena di pundak kalianlah masa depan Indonesia ini berada, bukan pada mereka yang saat ini duduk di bangku pemerintahan...



Dart_leonhart

Pelajaran Hidup




Muda dan liar, ya itulah gambaran sosok yang dimiliki oleh anak muda dimanapun mereka berada. berani menerima resiko, menyukai tantangan dan selalu mencari ruang-ruang baru untuk memenuhi hasrat mereka yang begitu berapi-api dalam dada serta selalu mencari eksistensi diri untuk menemukan jati diri mereka. Maka dari itu tak salah apabila presiden pertama kita Ir. Soekarno pernah berkata "beri aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia". Ya itulah sifat yang dominan ada dalam diri anak muda. Mereka cenderung 'liar' dalam menjalani hidupnya dan makna liar sendiri tidak semua akan berdampak negatif dalam diri anak-anak muda. Mengapa? Apabila sisi liar yang ada dalam diri dapat dikelolah dengan baik maka itu akan menjadi suatu hal yang positif dan berguna bagi diri sendiri dan bisa jadi untuk orang lain. Apabila dilihat dari sudut pandang psikologi, anak muda merupakan cawan atau wadah yang belum terisi penuh dengan air kehidupan. Bagaimana cara mereka mengisinya? Ada ribuan cara dan jutaan jalan bagi mereka untuk mengisi cawan mereka ada yang positif dan ada yang negatif, ada yang belajar dari orang tua, lingkungan, sekolah, dan masih banyak lagi. Ya, hidup itu penuh dengan misteri dan pergulatan terutama dalam diri anak-anak muda, dengan cara apapun mereka berusaha mencari cara untuk bisa mengekspersikan diri mereka masing-masing, ada mereka yang bergabung dalam komunitas-komunitas dan organisasi, ada yang melukis, menciptakan lagu, dan masih banyak lagi namun, itu semua dilakukan hanya agar mereka bisa menemukan jati diri mereka yang sesungguhnya. Sayangya, banyak juga dari anak muda yang menempuh cara-cara yang salah untuk menemukan jati diri dan mengekspresikan diri mereka, seperti  narkoba, seks bebas, dan mabuk-mabukan serta banyak juga dari mereka yang memilih cara untuk turun ke jalan dan saling adu pukul hanya untuk membuktikan bahwa mereka ada. Disini saya tidak akan membahas bagaimana cara kita memberi warna dalam hidup kita atau cara apa yang kita lakukan untuk mengisi cawan kehidupan kita. Yang ingin saya tekankan disini adalah semua hal yang kita lakukan itu, baik itu positif ataupun negatif, baik itu salah atau benar itulah pilihan hidup kita maka dari itu jalanilah pilihan mu itu dengan sikap puas dan perasaan bangga, tidak perlu terpengaruh kata-kata orang. Inilah pelajaran yang sesungguhnya kita semua tidak akan pernah mendapatkan pelajaran tentang ini di sekolah, ya nama pelajaran ini adalah pelajaran hidup. Saya yakin semua yang kita lakukan baik itu salah atau benar semua akan bermakna ketika kelak kita telah menjadi dewasa dan menjadi tua. Dalam proses bertumbuh itulah pelajaran hidup yang sesungguhnya akan kita dapatkan. Kita akan merasakan sakitnya kehilangan, indahnya persahabatan, dan romantisme cinta serta pahitnya cinta dan masih banyak lagi. Semua hal-al itu akan masuk ke dalam hidup kita seiring berjalannya waktu, proses bagaimana kita mengisi cawan kita akan terlihat seiring berjalannya waktu. Ya, seperti potongan-potongan puzzle yang akan tersusun perlahan-lahan dalam diri kita masing-masing dan pada akhirnya nanti akan menjadi sebuah gambaran besar tentang semua pengalaman-pengalaman dan kejadian-kejadian yang akhirnya akan membentuk sifat dan karakter kita di masa dewasa kita.



Tulisan ini muncul karena inspirasi dari seorang teman untuk menonton film "3 hari untuk selamanya" film yang mengambarkan tentang proses pencarian jati diri yang dilakukan oleh sepasang anak manusia dalam perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta dengan mengendarai mobil pribadi. Sepanjang perjalanan mereka berdua mengalami begitu banyak kejadian-kejadian yang akhirnya membentuk jati diri mereka masing-masing, tokoh perempuan yang berasal dari "broken family" dan malas meninggalkan 'zona nyaman'nya akhirnya berani mengmbil keputusan untuk belajar lagi setelah melewati kejadian-kejadian yang mungkin belum pernah dia rasakan selama ini dalam perjalanan menuju ke Yogyakarta. Ada satu kalimat menarik yang saya dapat dari tokoh pria yang berkata "yang gagal itu mereka yang ga pernah mencoba" nah itu lah salah satu kata kunci yang ada di film tersebut, anak muda itu cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi dan tentu mereka akan mencoba segala hal, gagal atau berhasil itu tidak menjadi soal karena yang terpenting adalah kita telah mencoba dan berusaha terlebih dahulu. If we fight, we may not always win but if we don't fight, we will surely lose.


Dart_leonhart

Friday, June 21, 2013

Corat-Coret Galau



Aku dan kamu, bagai karang pantai mencintai laut lepas. Dari jauh, aku mencintaimu dengan seluruh kekuranganku: Menatap gelombang ombak-rambutmu atau menikmati kilau cahaya-dirimu-pada senja yang menenggelamkan matahari di matamu.
Aku dan kamu, bagai karang pantai mencintai laut lepas. Ribuan mil dari hatimu, setiap detik aku berusaha melacak cintamu pada setiap buih ombak yang menghantam diriku. Bila kukatkan padamu telah kutitipkan semua salamku pada nadi-nadi sungai yang merambat-bermuara menuju kedalaman hatimu, pernahkah ia benar-benar sampai padamu?

Ketika pertama kali bertemu denganmu, aku tak merasakan ada hal yang berbeda dalam diriku, semua tampak biasa saja dan semua tampak berjalan dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu yang ku lalui mulai ada rasa yang berbeda tiap kali kita bertemu. Aku yang terlalu menutup diri dengan perasaan ini atau memang aku tak mengerti perasaan apa yang tumbuh dalam diriku ini, entahlah semua terkesan kabur dan amat sangat tak jelas dalam diriku, seakan-akan semua perasaan bercampur menjadi satu di dalam diriku. Lama-kelamaan aku mulai memberanikan diri untuk menerima rasa itu, rasa yang selalu datang tiap kali kita bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Perasaan itu adalah rasa suka atau lebih bisa kujabarkan sebagai rasa kagumku pada kepribadianmu yang menurutku sangat luar biasa.

Setelah aku mulai memahami rasa apa yang selalu muncul dalam diriku ketika kita bertemu, aku selalu bersikap normal dan berusaha menutupi rasa itu dari yang lain terutama darimu. Namun, apa dayaku yang hanya manusia biasa ini yang akhirnya takluk juga dengan rasa itu. Lalu, aku mulai mengumpulkan keberanian dan membulatkan tekadku untuk mengatakan bahwa 'aku suka kamu' walaupun ketika itu aku tahu bahwa waktunya sangat tidak tepat. Ah, andaikan aku memiliki suara emas akan kunyanyikan sebuah lagu untukmu untuk mengambarkan suasana hatiku kepadamu saat ini...

Dari hati yang paling dalam,terucap kata cinta untukmu.
Yang t’lah lama ingin kukatakan, sungguh tak’kan ku ingkari.
Hari demi hari t’lah terlewati, tapi dirimu s’lalu di hatiku.
Kau pujaanku, kau bidadariku, jangan tutup dirimu sebelum aku datang......
Biarkan ku mencoba menjadi milikmu, jangan tutp dirimu.
Salahkah diri ini yang mencintaimu, jangan tutup dirimu......
Tak banyak yang dapat kulakukan untuk membuktikan cintaku.
Tapi kata hati, yang tulus dan suci.
Sungguh aku cinta kamu......

Sekarang, akhirnya aku harus mengambil sebuah tindakan. Ya, aku mencoba untuk membunuh rasa ini, perasaan indah yang lambat laun menjadi perasaan yang menyiksa diriku. Sebuah tindakan yang menurutku tidak layak untuk dilakukan namun, terpaksa harus aku lakukan karena aku tahu kamu tak mungkin menjadi milikku atau mungkin aku yang terlalu bodoh dengan terlalu cepat mengambil kesimpulan tanpa mencoba lebih jauh? Ahhh, siapa yang tahu tentang masa depan? Hanya Tuhan seorang.....dan sampai saat ini aku berharap aku berhasil membunuh rasa ini sebelum dia tumbuh menjadi sesuatu yang lebih berbahaya....Akhirnya, muncul lagu lain dikepalaku yang seperti ini liriknya..

Aku, kadang bertanya tak berhenti.
Kenapa aku alami ini, yang tidak menyenangkan hati.
Aku berdoa biar aku bisa lupa ingatan.
Lupa kalau mengenal kamu,
Lupa pernah cintai kamu.
Aku berharap biar aku tak melihat kamu sekarang.
Biar lupa mengenal kamu, biar lupa cintai kamu...

Aku akan pergi, akhirnya aku memutuskan; lalu bersalin rupa menjadi manusia biasa, mengemasi barang-barang dalam koper, mengenakan kaus kaki dan sepatu. Di setiap langkah yang kutempuh, kulepaskan satu-persatu perasaan terhadap dirimu-meski tak semuanya.
Ombakmu melambai-lambai, seolah memanggilku untuk kembali. “Tetaplah menjadi karang pantai,” lamat-lamat aku mendengar suara itu. Kupikir itu hanya perasaanku saja. Tidak, kataku dalam hati. Aku telah memutuskan. Aku akan menjadi yang lain: bayang-bayang, angin, pohon, gunung atau langit.

Barangkali aku gagal menjadi kekasihmu, tetapi cinta tetap ada: untuk apa dan untuk siapa, biarlah ia menentukan nasibnya sendiri, karena setidaknya aku pun masih bisa mencintaimu dengan cara  yang berbeda.... :)

Aku dan kamu, bagai karang pantai mencintai laut lepas?
Rupanya tidak lagi..... :)


Daun yang jatuh dari dahan pohon tak pernah membenci angin yang menjuatuhkannya...begitu pula denganku yang tak akan membencimu karena telah membuatku jatuh hati padamu ;)

Dart_leonhart



NB:
(tulisan ini bisa dikatakan fiksi atau non fiksi tergantung dari sudut pandang orang yang membaca :), dan tulisan ini lahir karena terisnpirasi dari buku karangan Fahd Djibran “Yang Galau Yang Meracau!”,  dan beberapa kalimat dikutip dari bukunya..)

Uang Tak Bisa Membeli Segalanya



kali ini saya akan mencoba untuk membahas topik yang dulu telah saya tulis di blog ini dengan lebih mendalam lagi. Ya, tema yang sama namun, dengan judul dan isi yang saya harap bisa sedikit lebih dalam dan lebih tepat sasaran bagi kalian yang membacanya. Uang, semua orang senang dengan benda satu ini. Dengan uang kita bisa mendapatkan apapun yang kita mau, itu kata-kata yang sering muncul dari banyak orang. Ya, itu betul dengan uang kita bisa memiliki segalanya, kita bisa mendapatkan apa saja, tetapi hanya secara FISIK belaka. Kenapa seperti itu? Ya, dengan uang kita bisa membeli rumah mewah, kendaraan mewah, emas, berlian, makanan enak, dan masih banyak lagi. Namun, itu semua hanya bentuk fisik belaka. Sekarang saya ingin bertanya, apakah dengan uang kita bs membeli keamanan, apakah kita bisa membeli cinta dan yang terpenting apakah kita bisa membeli teman? Uang adalah sebuah benda yang akan sangat berguna apabila dapat kita manfaatkan dengan baik, namun akan menjadi sebuah bencana yang besar apabila kita telah salah menafsirkan definisi uang itu sendiri dan tenggelam dalam kemewahannya.Uang bisa membeli cinta, akan tetapi ketika uang akhirnya telah habis untuk cinta itu, apakah cinta akan tetap bertahan kepada orang yang membelinya? Sama halnya dengan keamanan dan pertemanan, apakah setelah uang yang membeli 'mereka'habis 'mereka' akan tetap bertahan dengan si pembeli? Ya, uang hanya bisa membeli sesuatu yang berbentuk fisik dan bersifat sementara. Kita membutuhkan sesuatu yang lebih untuk membeli hal-hal lain yang tidak bisa diukur dengan besarnya nilai yang tertera diselembar kertas. Kita membutuhkan HATI, sebuah hati yang tulus ikhlas dan tidak ternoda oleh kemewahan duniawi. Itulah hal yang kita butuhkan untuk membeli teman, cinta, rasa aman, dan kenyamanan. Ya, uang memang benda yang penting dalam hidup kita, karena semua yang memiliki fisik dan bersifat sementara harus dibeli dengan kertas yang ditulisi angka, akan tetapi kita jangan pernah lupa bahwa uang bukan yang terpenting dalam hidup ini. Kita membutuhkan hati untuk mendapatkan sesuatu yang tidak bisa diukur hanya dengan besarnya nominal yang terterah di sebuah kertas. Itulah alasannya mengapa Tuhan menciptakan kita semua manusia dengan sesuatu
yang bernama HATI, hanya hati yang bisa membedakan kita dan ciptaan Tuhan yang lain. Maka dari itu jagalah selalu hatimu, jangan sampai sesuatu yang begitu berharga didalam tubuhmu buta karena tertimbun uang dan harta belaka yang sifatnya tak abadi.



Dengan munculnya tulisan ini, sekali lagi saya ingin menekankan motto hidup saya dalam hal pendidikan: "kita dapat belajar darimana saja selama kita bisa mengambil maknanya" karena refleksi yang saya buat ini saya dapat setelah saya menonton film "Kamen Rider Wizard" episode ke-33, yang pada episode tersebut akhirnya dibuktikan bahwa "uang tidak bisa membeli segalanya, termasuk pertemanan"

Dart_Leonhart